Hoaks atau berita palsu telah menjadi masalah serius dalam era digital saat ini. Dampak bahaya hoaks terhadap kesehatan mental masyarakat tidak boleh dianggap enteng. Menurut ahli psikologi, hoaks dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan bahkan depresi pada individu yang terpapar informasi palsu tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, hoaks semakin mudah disebarkan dan menyebar luas. Hal ini membuat masyarakat rentan terhadap berita palsu yang dapat merusak kesehatan mental mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 62% responden mengalami kecemasan setelah terpapar hoaks.
Dr. Harris Hasan, seorang psikolog klinis, menyatakan bahwa dampak bahaya hoaks terhadap kesehatan mental dapat berdampak jangka panjang. “Ketika seseorang terus menerus terpapar hoaks, hal ini dapat memengaruhi pola pikir dan emosi mereka. Kecemasan yang ditimbulkan dapat mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan,” ujar Dr. Harris.
Tak hanya itu, hoaks juga dapat memicu konflik sosial dan memperburuk ketegangan antarindividu. Menurut Prof. Maria Wijaya, seorang ahli sosiologi, hoaks seringkali digunakan untuk memanipulasi opini publik dan menciptakan perpecahan dalam masyarakat. “Dampak bahaya hoaks terhadap kesehatan mental dapat menciptakan ketidakpercayaan antarindividu dan memperkeruh suasana sosial,” ungkap Prof. Maria.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peran aktif dari pemerintah, media, dan masyarakat dalam meningkatkan literasi digital dan kecakapan bermedia. Menurut data dari Badan Siber dan Sandi Negara, upaya pencegahan penyebaran hoaks harus dilakukan secara bersama-sama untuk melindungi kesehatan mental masyarakat.
Sebagai individu, penting bagi kita untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya dan mengedukasi orang-orang di sekitar kita tentang bahaya hoaks. Dengan demikian, kita dapat melindungi kesehatan mental kita dan orang lain dari dampak negatif hoaks. Semoga kesadaran akan bahaya hoaks semakin meningkat dan masyarakat semakin waspada terhadap informasi palsu.