Stres saat hamil memang bisa menjadi bahaya serius bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, peran penting dukungan psikologis dan kesehatan mental dalam menghadapi stres saat hamil tidak bisa dianggap remeh.
Menurut dr. Dini Pratiwi, seorang ahli ginekologi dan obstetri, stres saat hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, kelahiran prematur, bahkan gangguan perkembangan janin. “Kondisi stres yang berlebihan bisa memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol yang bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janin,” ujarnya.
Dukungan psikologis dan kesehatan mental memiliki peran penting dalam membantu ibu hamil mengelola stres yang mereka alami. Psikolog klinis, dr. Maria Kusuma, menjelaskan bahwa dengan adanya dukungan psikologis, ibu hamil dapat belajar teknik-teknik relaksasi dan coping yang efektif untuk mengatasi stres. “Mengelola stres saat hamil bukan hanya penting bagi kesehatan ibu, tapi juga bagi perkembangan janin dalam kandungan,” tambahnya.
Selain itu, dukungan psikologis juga dapat membantu ibu hamil untuk memahami dan menerima perubahan fisik dan emosional yang mereka alami selama kehamilan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Asociación Americana de Psicología, ibu hamil yang mendapat dukungan psikologis cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan lebih siap menghadapi proses persalinan.
Karenanya, penting bagi masyarakat dan pihak terkait untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental ibu hamil. “Dukungan psikologis dan kesehatan mental yang memadai dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan akibat stres,” ujar dr. Dini Pratiwi.
Dengan demikian, kesadaran akan bahaya stres saat hamil dan peran penting dukungan psikologis dan kesehatan mental dalam menghadapinya sangatlah penting. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan jika merasa kesulitan mengatasi stres saat hamil, karena kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama.