Apakah kamu sering mendengar mitos-mitos seputar penyakit gangguan mental? Sebelum kita terjebak dalam informasi yang salah, yuk kita mengurai mitos dan fakta tentang penyakit gangguan mental.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang mitos seputar penyakit gangguan mental. Banyak orang masih percaya bahwa gangguan mental hanya terjadi pada orang-orang yang lemah atau tidak kuat secara emosional. Namun, hal ini tidak benar. Dr. John Grohol, seorang psikolog terkenal, mengatakan bahwa “gangguan mental tidak memilih siapa yang akan terkena. Ini bisa terjadi pada siapa saja, tanpa pandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial.”
Selain itu, masih banyak orang yang percaya bahwa gangguan mental hanya disebabkan oleh faktor genetik. Padahal, faktor lingkungan dan kehidupan sehari-hari juga dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami gangguan mental. Profesor Michael Berk, seorang pakar psikiatri dari Universitas Deakin, menjelaskan bahwa “lingkungan tempat seseorang tinggal, pekerjaan, serta hubungan sosialnya juga dapat berperan dalam munculnya gangguan mental.”
Sekarang, mari kita bahas fakta tentang penyakit gangguan mental. Pertama, gangguan mental tidak bisa sembuh dengan hanya “bersikap positif”. Sebagian orang masih percaya bahwa mereka bisa sembuh dari gangguan mental hanya dengan berpikir positif. Namun, Dr. Judith Orloff, seorang psikiater terkenal, menegaskan bahwa “gangguan mental adalah gangguan otak yang memerlukan penanganan medis dan terapi yang tepat.”
Kedua, penting untuk diingat bahwa gangguan mental bukanlah pilihan. Banyak orang masih beranggapan bahwa seseorang memilih untuk memiliki gangguan mental. Padahal, Dr. Grohol menekankan bahwa “tidak ada yang memilih untuk mengalami penderitaan akibat gangguan mental. Ini adalah penyakit yang perlu diobati dengan serius.”
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting bagi kita untuk memahami mitos dan fakta tentang penyakit gangguan mental. Dengan pengetahuan yang benar, kita dapat memberikan dukungan yang tepat kepada orang-orang yang mengalami gangguan mental. Jangan biarkan mitos-mitos menghalangi kita untuk memahami dan membantu mereka yang membutuhkan.