Dampak Buruk Stress pada Kehamilan dan Cara Mengatasinya


Stress selama kehamilan bisa memiliki dampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Dampak buruk stress pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti peningkatan risiko persalinan prematur, berat badan bayi lahir rendah, dan gangguan perkembangan janin.

Menurut ahli kesehatan, stress selama kehamilan dapat mempengaruhi hormon dan sistem saraf ibu hamil, yang pada akhirnya dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Dr. Andini, seorang dokter kandungan, mengatakan bahwa “stress dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol yang dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janin.”

Cara mengatasi dampak buruk stress pada kehamilan adalah dengan mengelola stress dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Menurut dr. Rani, seorang psikolog klinis, “melakukan aktivitas yang menenangkan pikiran dan tubuh dapat membantu mengurangi tingkat stress pada ibu hamil.”

Selain itu, penting juga untuk mendapatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman. Menurut dr. Budi, seorang ahli psikologi, “dukungan emosional dari orang terdekat dapat membantu ibu hamil merasa lebih tenang dan terjaga selama kehamilan.”

Jangan lupa juga untuk menjaga pola makan dan istirahat yang cukup selama kehamilan. Kekurangan nutrisi dan kurang istirahat dapat memperparah tingkat stress pada ibu hamil. Menurut dr. Wati, seorang ahli gizi, “makan makanan sehat dan istirahat yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan janin.”

Dengan mengelola stress dengan baik dan mendapatkan dukungan yang mencukupi, ibu hamil dapat mengurangi dampak buruk stress pada kehamilan dan menjaga kesehatan diri sendiri serta janin yang dikandung. Jadi, jangan anggap enteng stress selama kehamilan, ya!