Mengatasi Stigma terhadap Gangguan Mental di Masyarakat Indonesia


Mengatasi stigma terhadap gangguan mental di masyarakat Indonesia merupakan tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Stigma yang masih melekat kuat di masyarakat membuat banyak orang yang mengalami gangguan mental merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sekitar 19 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan mental. Namun, hanya sekitar 10% dari mereka yang mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini disebabkan oleh stigma negatif yang masih melekat di masyarakat terkait dengan gangguan mental.

Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, mengatakan bahwa stigma terhadap gangguan mental seringkali membuat penderitanya enggan untuk mencari bantuan. “Banyak orang yang menganggap bahwa gangguan mental itu hanya masalah kejiwaan semata, padahal sebenarnya itu adalah masalah kesehatan yang harus ditangani secara serius,” ujar Dr. Nova.

Untuk mengatasi stigma ini, perlu adanya edukasi yang lebih luas di masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Dr. Siti Kalimah, seorang psikolog klinis, menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami gangguan mental. “Dukungan sosial yang positif dapat membantu penderitanya pulih lebih cepat dan mengurangi stigma yang ada,” tutur Dr. Siti.

Tidak hanya itu, peran media juga sangat penting dalam membantu mengurangi stigma terhadap gangguan mental. Menurut Dr. Yuli Astuti, seorang ahli psikologi sosial, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini dan sikap masyarakat terhadap suatu isu. “Media harus lebih bijak dalam memberitakan berita mengenai gangguan mental, agar tidak menimbulkan stigma yang lebih besar,” ujar Dr. Yuli.

Dengan adanya upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan stigma terhadap gangguan mental di masyarakat Indonesia dapat diminimalisir. Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan setiap orang berhak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif. Mari bersama-sama berjuang untuk mengatasi stigma terhadap gangguan mental di Indonesia.