Stres saat hamil bisa menjadi bahaya serius bagi kesehatan ibu dan janin. Menurut Dr. Maria Veronica, seorang ahli kesehatan ibu dan anak, stres dapat memberikan dampak negatif yang besar pada proses kehamilan. “Stres saat hamil dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklampsia dan kelahiran prematur,” ujarnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Smith, seorang pakar kesehatan reproduksi, stres dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon kortisol dalam tubuh. “Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu perkembangan janin dan mempengaruhi kesehatan ibu hamil,” jelasnya.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada ibu hamil. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan penyakit lainnya.
Menurut Dr. Amanda Lee, seorang ahli nutrisi, stres juga dapat memengaruhi pola makan ibu hamil. “Banyak ibu hamil yang cenderung makan berlebihan atau malah kehilangan nafsu makan akibat stres. Hal ini dapat berdampak buruk pada pertumbuhan janin,” katanya.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik. Menjalani aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pijat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Konsultasikan juga dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat selama kehamilan.
Jadi, jangan anggap remeh bahaya stres saat hamil. Dampak negatifnya dapat berdampak serius bagi kesehatan ibu dan janin. Sebagai calon ibu, jaga kesehatan dan kebahagiaan Anda selama kehamilan.