Stress pada kehamilan muda bisa menjadi risiko bahaya yang serius bagi kesehatan ibu dan janinnya. Mengenal risiko bahaya stress pada kehamilan muda sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Menurut dr. Maria, seorang ahli kesehatan, stress pada kehamilan muda dapat meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan bayi yang rendah. “Stress dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, sehingga penting untuk memahami risiko bahaya yang dapat terjadi,” ujarnya.
Seorang ibu muda, Fitri, mengalami stress yang cukup berat selama kehamilannya. “Saya merasa tertekan dengan berbagai masalah yang saya hadapi, mulai dari masalah keuangan hingga hubungan dengan pasangan. Hal ini membuat saya khawatir akan kesehatan bayi saya,” ungkapnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Kesehatan Ibnu Sina, stress pada kehamilan muda juga dapat memengaruhi perkembangan mental dan emosional bayi setelah lahir. “Stress yang dialami ibu hamil dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan emosional bayi,” kata Prof. Andi, seorang pakar psikologi.
Untuk mengatasi risiko bahaya stress pada kehamilan muda, penting bagi ibu hamil untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, dan juga tenaga medis. “Membicarakan perasaan dan masalah yang dialami dengan orang terdekat dapat membantu mengurangi stress dan meningkatkan kesehatan ibu dan janinnya,” sarannya.
Mengenal risiko bahaya stress pada kehamilan muda merupakan langkah awal untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Dengan memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional selama kehamilan, diharapkan ibu hamil dapat menghadapi masa kehamilan dengan lebih tenang dan bahagia.