Gangguan mental emosional dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, gangguan mental emosional seperti depresi dan kecemasan semakin meningkat di Indonesia.
Dampak negatif dari gangguan mental emosional dapat dirasakan secara fisik, seperti gangguan tidur, penurunan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, gangguan mental juga dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, menghambat produktivitas, dan merusak hubungan sosial.
Menurut Prof. Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K), Psikolog, dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, “Gangguan mental emosional dapat menjadi beban yang sangat berat bagi seseorang. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan mental dan emosional seseorang, serta berdampak negatif pada kesehatan fisiknya.”
Menangani gangguan mental emosional tidak boleh dianggap enteng. Konsultasikan dengan ahli kesehatan jiwa atau psikolog untuk mendapatkan bantuan yang tepat. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga sangat penting dalam proses pemulihan.
Dalam sebuah wawancara dengan dr. Reza Gunawan, SpKJ(K), dari Klinik Kesehatan Jiwa di Jakarta, beliau menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang gangguan mental emosional. “Masyarakat perlu lebih memahami bahwa gangguan mental emosional bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan stigma terhadap gangguan mental juga dapat berkurang.”
Dengan kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif gangguan mental emosional pada kesehatan dan kualitas hidup, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa mengalami gangguan mental emosional, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.